Muslimah Bigos
Tahukah
kamu kepanjangan dari bigos?
Bigos
adalah kepanjangan dari biang gossip.
Muslimah
biang gossip . Masa ada sih? Well, it happens. Rupanya kenyataan seperti ini
bukan hanya menjalar kepada yang belum berjilbab namun juga wanita yang sudah
berjilbab. Biasanya muslimah berjilbab lebih dewasa pemahaman Islamnya.
“Jeng,
tas Miss A jelek ya..”
“Iya,
dia kan dapat dari Miss B. Miss B ngasi kado gitu ke dia…”
“Oh gitu, harganya pasti
murah ya jeng…”
“Iya jelas…”
Komentar senada pun pernah hinggap di kuping kita atau
jangan-jangan dari lisan kita sendiri?
Percaya
deh, kita tetap bisa berhusnudzan kok kalau sekalipun memang tasnya kurang
bagus. Anggapannya berpikir positif bahwa sang pemberi bersusah payah memberi
tas itu kepada Miss A dan Miss B yang ikhlas memberi. Ditambah Miss A
senang-senang aja kok dengan pemberiannya. Wah, hati kita jadi nyaman deh kalau
berhusnudzan. Toh tidak ada ruginya kan kalau kita berhusnudzan?
Termasuk bigos juga kalau kamu diamanahkan seseorang
pada mu tapi ternyata kamu membocorkannya. *oh no*
This
is absolutely nyebelin. Bayangin deh perasaan kita yang udah milih banget dan
hati-hati pas curhat masalah pribadi, eh tahu-tahu si sohib polosnya yang udah
janji akan amanah, malah nyeplosin ke mana-mana, dan sebelum kita sadar,
seantero sekolah udah tau rahasia tsb.
Jangan
ya. Jaga betul amanah yang diembankan orang untuk mu. Kecuali pada kasus-kasus
di mana nyawa jadi taruhan (orang bilang ke kita mau bunuh diri, yang kayak
gini memang harus dibocorin ke keluarganya atau yang berkepentingan sebelum
terlambat, kasus yang ekstrim aja).
Alangkah
indahnya jikalau muslimah benar-benar
bisa dipercaya dan dihandalkan, hingga menjadi sandaran nyaman bagi
orang sekitar. Modal dakwah salah satunya adalah kepercayaan. Simple but really
influence for all objects.
^^ Tips & Tricks :
·
Hati-hati, gossip berawal dari ungkapan simpati.
·
Jika kamu menanggapi dengan kalimat-kalimat thoyyibah: Masya
Allah, innalillahi, astaghfirullah, pastikan berhenti pada kalimat itu, dan
tidak berlanjut dengan menanggapi si pembawa gossip.
·
Hati-hati jangan sampai kamu malah ikut mempopulerkan aib
orang!
·
Pegang teguh rahasia yang dititipkan orang pada mu.
·
Kalau kamu tergolong yang gampang ceplosan, jauhi
ngumpul-ngumpul yang tidak bermanfaat.
·
Kenali sosok-sosok bigos di sekitar kita, identifikasi. Kalau
mereka bisa dengan mudah menceritakan hal ihwal orang lain kepada kita, maka
bagaimana kita bisa yakin dia gak akan melakukan hal yang sama terhadap kita?
·
Jangan pakai alasan ‘kan harus tabayyun’ kalau memang niatnya
menjernihkan masalah. Tabayyun harus dilakukan ke orang yang bersangkutan
langsung bukan melalui sejumlah orang lain. Bisa-bisa kamu malah yang
mempopulerkan berita yang belum tentu benar. Sebab orang yang kamu Tanya,
mungkin aja malah belum tahu menahu sama sekali.
وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا ۚ
Artinya: Dan janganlah kamu mencari-cari
keburukan orang dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. (QS.al-Hujurat:12)
·
Jangan menyampaikan hal-hal yang bisa merusak
hubungan dua pihak atau lebih, sekalipun kamu mendengar dari yang bersangkutan.
Sebab bisa jadi kalimat itu disampaikan dalm keadaan capek dan emosi, yang akan
segera berlalu. Lagian gak ada gunanya jadi muslimah pengaduan. Malah nambahin
dosa, kan?
Intinya,
sebagaimana kamu sebel digosipin, diadukan, dibocorin rahasianya, kamu juga
harus komitmen untuk gak melalukan itu. Biar orang gak alergi dekat-dekat
dengan mu. J
Referensi:
“Jangan Jadi Muslimah Nyebelin!” Penulis Asma Nadia